Bismillahi rahmani
rahim...
Alhamdulillah nih
gue masih di kasih kesempatan untuk hidup sampai detik ini. Dan alhamdulillah
banget, setelah tujuh belas tahun menjalani hidup... ada banyak hal yang gue
pelajari. Pelajaran yang berharga dari pengalaman-pengalaman yang kita telaah
lebih dalam.
1. the truth of
islam
Inilah hal yang
paling besar yang gue pelajari. Berawal dari iman buta yang cuman sekedar tahu
syariat agama tanpa benar-benar meresapinya. Berawal dari pakai kerudung
lepas-pakai di masa smp. Berawal dari pengetahuan minim tentang islam dan tetek
bengeknya. Sampai akhirnya, Allah swt—satu-satunya tuhan yang ada dan yang
sangat gue sayang—Ia ngasih kesempatan ke gue untuk lebih mengenal-Nya. Di
mulai dari ikut kegiatan rohis di SMA. Gue yang awalnya maksain diri buat join
bareng, dateng ke rapat tanpa diundang semata-mata untuk memenuhi kebutuhan
gue. Kebutuhan untuk tetep mempelajari agama. Maklum basic gue alhamduillah
dari kecil udah masuk madrasah ibtidaiyah (MI), dan madrasah tsanawiyah (MTS).
Rasanya ada yang kurang kalau nggak ngumpul dan ngaji lagi.
Dari awal yang
menyedihkan itu, gue akhirnya bisa lebih punya banyak teman di rohis dan kita
makin banyak ngomongin tentang islam. Belum lagi di rumah, umi mulai ketat
dalam menambah ilmu agama. Kayak nyetel ceramah dua-puluh-empat-jam yang
otomatis sekaligus senjata untuk ngalihin perhatian gue dari tv.
Dari sana gue
mulai banyak belajar tentang islam. Bukan ilmu fiqih dan lain-lainnya, tapi
lebih kepada wawasannya. Kayak misalnya kondisi umat islam saat ini, apa itu
dajjal?, kapan kiamat? Dan lainnya.
Dari sana gue
makin kepo sama agama gue sendiri dan agama lain. Jadinya gue mulai cari-cari
tahu tentang agama lain. Dan sedikit tahu tentang perbandingan agama. Dan
subhanallah ! disana gue makin merasa yakin. Dan nggak menyesal. Bahkan terharu
karena bisa lahir dengan rahmat islam ini. Alhamdulillah.
Kekepoan gue
membawa gue terus mengunduh video-video islami dengan dibantu wifi-sekolah-yang
–gece-banget. Gue juga mulai mencerna ceramahnya ust. Felix siauw. Yang bikin
kita-pengen-nangis-bangga-dan-semangat. Dan terpenting bikin gue makin yakin.
Dan alhamdulillah
kehausan gue tentang hal-hal yang menyangkut islam dan ilmu pengetahuna masih
berlanjut sampai sekarang (ya Allah saya berharap sampai selamanya. Aaamiiin)
Intinya, dimulai
dari rohis, video islami, dan guru agama islam yang semuanya berperan aktif
saat gue kelas dua SMA.
Semua pengalaman
gue di kelas dua SMA mampu meyakinkan gue bahwa islam adalah agama yang benar,
rahmatan lil alamin, dan penuh dengan kedamaian. Sebagaimana yang gue rasakan.
Nah kenapa gue
letakin pelajaran pertama tentang the truth of islam di awal? Karena ini yang
paling berpengaruh bagi gue. Islam membatu gue melihat lebih tajam segala sisi
kehidupan. Islam membantu gue menarik kesimpulan bahkan solusi. Juga islam
membantu gue dalam merumuskan apa saja yang sudah gue peroleh sampai saat ini.
2. doa ibu dan
berbakti kepada orang tua adalah pintu kemudahan dan keselamatan
Semenjak gue
kecil, gue nggak terlalu deket sama orang tua. Mungkin karena gengsi dan
cemburu dengan adik yang jelas selalu lebih dimanja. Hehe. Tapi suatu hari gue
dan umi gue buka-bukaan. Disana gue mempertanyakan kenapa ia bersikap
begini-begitu yang bikin gue nggak suka. Dan dia nerangin panjang lebar sampai
bikin gue terharu biru dan menangis meraung-raung (oke lebay). Tapi serius itu
nabok gue banget. Gue sadar segala pikiran buruk gue nggak ada alasannya. Dan
gue sadar sikap kurang ajar gue malah bikin orang tua gue sakit hati.
Setelah hari itu
gue mencoba mengerti orang tua gue dengan baik. Khususnya umi. Well, may be
everyone have terrible fact in their life. Kenyataan pahit yang mungkin harus
jadi nightmare selama hidupnya. Dan umi
gue menceritakan kenyataan pahit itu, kenyataan pahit yang juga menimpa gue.
Dari sanalah gue mulai jaga-sikap-jaga-kelakuan supaya nggak bikin kenyataan
pahit kedua buat umi gue. Siapa sih yang pengen lakuin kesalahan untuk ibunya?
Nah sebelum kesalahan besar yang mungkin gue lakuin, mendingan kesalahan kecil
mulai gue hindarin. Biar gue makin jauh untuk ngelakuin kesalahan besar.
Dan bener aja
segala kemudahan dalam hidup gue begitu terasa. Misalnya dari mulai dapet nem
bagus sampai juara kelas. Pokoknya umi is the best. Dan gue sangat menyayangi
kedua orang tua gue. Saranghae.
3. luruskan niat
Ini penting. Niat
adalah tolak ukur setiap kegiatan kita. Dan biasanya kita suka lupa awal niat
kita. Tapi Allah selalu ingat. Jadi wajar kalo kadang segala planning nggak
berjalan dengan baik. Ini yang menimpa gue saat mau nerbitin majalah sekolah,
saat raking turun dan segala macem. Hal ini yang jadi peringatan keras dalam
diri gue.
4. nggak boleh
banyak mengeluh. Perbanyak berdoa.
Nah ini dia. Doa.
Doa selalu jadi treatment tersendiri buat gue supaya bikin gue tenang. Bikin
gue makin semangat dan yakin. Misalnya kalau lagi mau belajar.
Dan nggak boleh
banyak ngeluh. Ini yang jadi tanda merah dalam alarm gue. Karena ini masih
sering gue lakuin. Ya Allah tolong... kadang ngeluh itu nggak kasat mata (emang
nggak kasat mata sih)
Pokoknya bagi gue
hal-hal yang kecil yang suka bikin gue nggak sabar itu gue katagorikan hal-hal
yang bikin gue ngeluh. Ngeluh bikin kita jauh dari sifat sabar. Suer deh.
5. love is
difficult.
Haha... pelajaran
paling susah dilupain (loh?). oke berhubung gue suka banget baca novel dan
nonton film romance. Jadi gue belajar mengambil kesimpulan cinta itu dari sini.
Tapi setelah gue alamin sendiri. Ya Allah tolong, rasanya beda banget !
Emang masa-masa
indah cuman ada diepisode awal, lama-lama lo bakal ngeh kalau main perasaan
sama cowo bisa bikin pegel sendiri bahkan sampe ada yang bikin nilai anjlok.
Disini gue belajar
emang setiap remaja mulai membutuhkan orang lain untuk memperhatikan dirinya dengan
lebih baik. dan keinginan untuk berteman dengan lawan jenispun lebih besar.
Yang awalnya cewe-cewe lebih sering denger curhatan sesama cewe. Kini udah
lebih demen denger curhatannya lawan jenis. Dan lama-lama mereka makin klop.
Sering nempel dimana-mana. Eh jadinya ada benih perasaan yang pengen lebih.
Walhasil, ujung-ujungnya jadian. Tapi ada juga yang nggak mau terburu-buru,
tapi karena bersikap woles, doinya jadi disamber sama orang lain. Tau bahkan
doi malah tarik ulur. Dan masih banyak deh cerita rumit nan dramatis di
sekolah.
Kalau gue sendiri.
Gue dapet pahitnya. Hehe. Tapi nggak apa-apa disini justru bikin gue lebih
kritis ngeliat cowo. Kita harus punya kaca mata sendirikan untuk ngedeteksi
siapa yang sebenarnya tulus?
Sebenarnya masih
banyakk lagi... tapi nggak mungkin gue tulis semua. Dan nggak semuanya gue afal
luar kepala. Tapi semoga ini bisajadi pengingat buat diri gue dan kalian semua.